Arung Palaka Sang Patriot Atau Pengkhianat?

Pada abad ke 17 Batavia menjadi sebuah kota besar dimana kekerasan dan kekuatan akan mengantarkan seseorang bisa mencapai tujuan baik materi maupun pengaruh. Seorang dengan tatapan mata yang tajam memiliki lebih dari 400 anak buah yang loyal dan menjadi salah satu dari tiga kekuatan paramiliter yang menguasai Batavia. Dia adalah Arung Palaka.

Pic : https://en.wikipedia.org/wiki/Arung_Palakka

Arung Palaka adalah seorang pangeran kerajaan Bone. Setelah kerajaan Bone takluk oleh kerajaan Gowa dalam perang , Arung Palaka yang masih berusia belasan tahun ditawan ke Gowa , Makasar dibawah seorang petinggi kerajaan Gowa.

Sang petinggi kerajaan memperlakukan Arung Palaka kecil dengan baik. Anak itu tumbuh dengan cerdas dan perkasa. Arung Palaka merasa sakit hati karena melihat rakyat dan bangsawan kerajaan Bone dijadikan pekerja paksa untuk membuat parit pertahanan. Kemarahanya semakin memuncak sehingga dia memimpin pemberontakan melawan kerajaan Gowa.

Tugu Arung Palaka di Bone

Namun kekuatan pendukung Arung Palaka masih kalah kuat dengan Pasukan Gowa yang waktu itu dibawah kepemimpinan Sultan Hasanuddin. Arung Palaka melarikan diri ke Buton bersama pengikutnya. Kemudian dia melanjutkan perjalanan ke Batavia.

Di Batavia dia bertemu dengan seorang tokoh licik dan cerdas JC Speelman. Speelman terlibat perdagangan ilegal namun menguasai kekuatan militer yang besar. Di satu sisi, ada seorang Kapiten dari Ambon yang juga memiliki pengkikut yang kuat dan disegani di Batavia. Dia adalah Kapiten Jonker. Tiga serangkai ini membuat pemerintah VOC dibawah Gubernur Jenderal Joan Maetsuyker sangat tergantung kepada mereka.

Rasa dendam serta sakit hati atas penghinaan kerajaan Gowa terhadap masyarakat Bone membuat Arung Palaka ingin kembali meraih tahta kerajaan Bone untuk membebaskan rakyat Bone dari penindasan. Ibu Arung Palakka bernama We Tenri Sui' Datu Mario ri Wawo. Ia adalah putri dari Raja Bone ke-11.

Dan, saat itu pun tiba. Pada bulan November 1666, 1800 lebih tentara dengan 21 kapal menuju Makasar. Arung Palaka dan Kapiten Jonker memimpin lebih dari 300 tentara pribumi. Pertempuran hebat pun terjadi antara armada Cornelis Speelman dan Arung Palaka melawan pasukan Sultan Hasanuddin. Perang berlangsung selama 2 tahun. Akhirnya Sultan Hasanuddin dapat dikalahkan pada tahun 1969 dengan ditandai jatuhnya benteng Somba Opu.

Arung Palaka kemudian menjadi Sultan Bone ke 15. Kesultanan Bone mencapai kejayaan dibawah pemerintahan Arung Palaka. Arung Palaka adalah sosok kesatria yang dianggap penghianat karena bekerja sama dengan VOC. Namun bagi rakyat Bone, dia adalah seorang pahlawan karena membebaskan mereka dari penindasan. Melihat sosok Arung Palaka haruslah utuh. Jika kita seperti melihat satu sisi mata uang, akan menganggap Arung Palaka adalah seorang penkhianat tetapi jika melihat kedua sisi maka akan kita temui bahwa Arung Palaka adalah seorang patriot sejati.

https://id.wikipedia.org/wiki/Arung_Palakka
https://www.detik.com/sulsel/berita/d-6372302/profil-arung-palakka-pejuang-kemerdekaan-kerajaan-bugis-yang-fenomenal
https://daerah.sindonews.com/read/747049/29/kisah-arung-palakka-pahlawan-bone-yang-dicap-pengkhianat



0
0
0.000
2 comments