Ganjar Gibran Saling Serang- Anies Ketawa

avatar

Relawan Ganjar dan Gibran saling serang padahal mereka dulu satu gerbong yaitu pengusung Presiden Jokowi. Namun, ketika Gibran menjadi cawapres Prabowo, Gibran diserang habis-habisan oleh relawan Ganjar. Pertanyaan saya siapa yang rugi dan siapa yang untung?

Ketika para relawan Ganjar serang Gibran, hal ini hanya akan merugikan kedua kubu menurut pendapat saya. Sementara itu, relawan Anies duduk manis sambil nontong relawan Gibran dan Ganjar gontok-gontokan. Mereka fokus memenangkan Anies dengan menggerogoti sedikit-demi sedikit pendukung Ganjar dan Gibran.

Hal yang saling tidak menguntungkan ketika kekuatan itu di pecah. Sebenarnya jika ingin melawan Anies, buatlah sebuah kubu tandingan yang memecah barisan Anies.Kubu yang mengambil tokoh 212 misalnya. Dengan terpecahnya kubu Anies, maka kubu sebelah bisa dengan mudah meraih suara besar.

Inilah yang terjadi, jika kubu Ganjar dan Gibran 55 %, maka akan dibagi dua. Sedangkan Anies akan mendapatkan utuh 45%. Jika Anies jeli dia bisa mengeruk limpahan suara pendukung yang kecewa dari kubu Ganjar dan Gibran.

Ulasan diatas adalah pendapat pribadi saya. Anda mungking berbeda pendapat. Kubu Anies sebenarnya sangat lemah tanpa dukungan Cak Imin. Oleh karena itu Cak Imin bisa menjadi penentu kemenangan Anies di Jatim dan suara besar di Jateng. Basis PKS di Jabar dan Jakarta susah untuk dibelah karena tidak ada partai yang seideologi yang berlawanan dengan PKS. Jika ada mungkin suara PKS bisa dipecah namun kenyataanya tidak ada.

Kekuatan basisa masa PKB di Jatim sangat besar. Kekuatan ini bisa menjadi kartu truf untuk memenangkan Anies secara nasional. Surya paloh memang sangat lihai. Dia berani mengorbankan AHY untuk memenangkan Anies. Dari segi masa, AHY tak sebesar Cak Imin. Oleh karena itu, dipilihnya Cak Imin jelas membuat AHY kecewa.

Apakah anda setuju dengan analisa saya?



0
0
0.000
2 comments