Imigran Yang Kurang Ajar
Di Indonesia terdapat sebuah kelompok imigran yang mengaku keturunan orang mulia tapi kelakuanya sangat tidak sesuai dengan apa yang dikatakanya sebagai orang yang mulia.
Mereka menggunakan jubah agama untuk mempengaruhi umat. Umat takut sekali ketika dikatakan dalam tubuh kami mengalir darang orang paling mulia. Akhirnya masyarakat seperti dicocok hidungnya. Orang mulia tak akan berbuat kehinaan. Mereka anggap pribumi sebagai budak namun para budak itu tak mau disebut budak.
Kelompok ini semakin hari ingin menguasai negeri ini. Mereka mulai berani melakukan persekusi orang yang mengkritik mereka. Mereka menggunakan budak-budak atau pecinta mereka. Yang terjadi adalah pribumi melawan pribumi.
Selain dari pada itu, tokoh agama yang berilmu sama sekali tak berani menyentuh mereka dan takut kualat. Jika benar mereka cucu atau keturunan orang mulia, harus dibuktikan dengan tes DNA. Kami orang awam tak butuh kitab-kitab nasab karena ada ilmu pengetahuan yang bisa menunjukan keaslian seseorang jika mengaku keturunan orang mulia dan menggunakan keturunan itu untuk menguggulkan dirinya. Ini seperti jaman jahiliah dimana orang bangga dengan keturunan.
Takut kualat, itulah yang selalu menjadi senjata mereka untuk mempengaruhi dan mencuci otak pribumi sehingga pribumi menjadi bodoh. Pengajian agama mereka tak lebih hanya doktrin. Mereka tak membuka referensi kitab klasik para ulama. Jika itu mereka lakukan, maka pribumi menjadi pintar dan kalau pintar mereka tidak akan diagungkan. Beda dengan para ilmuan pribumi yang selalu merujuk pada kitab-kitab klasik, Namun sayangny tokoh dan pemegang kelimuan pribumi terlalu penakut untuk menyampaikan kebenaran ketika berhadapan dengan mereka. Entah sampai kapan umat ini akan terus dibodohi... jika mengaji menjadi bodoh seperti kerbai dicocok hidungnya buat apa mengaji.
!MEME