Komersialisasi Pendidikan

avatar


Komersialisasi Pendidikan

Pendidikan memerlukan biaya besar. Sebagai orang tua kita memahami hal ini. Namun ada beberapa hal yang menjadi catatan saya. Sebagai sekolah negeri seharusnya tidak memaksakan murid untuk menyamaratakan. Apa gerangan yang disamaratakan?

Pertama adalah seragam. Masalah seragam adalah masalah klasik. Bagi orang yang mampu hal ini tidak menjadi masalah namun bagi orang tua yang pas pasan, masalah seragam menjadi sesuatu yang memberatkan. Apalagi pembayaran seragam itu harus cash.

Saya tidak keberatan pengadaan seragam apabila pembayaran bisa dicicil. Ok lah, baju jangan diberikan dulu sebelum lunas. Intinya seragam itu bagus tapi masalah pembayaranya yang membuat saya dan mungkin orang tua lainya merasa berat. Saya tidak keberatan tetapi saya merasa berat dengan sistem pembayarannya.

Hal kedua adalah pengadaan buku pelajaran. Pemerintah sudah melarang menjual buku kepada siswa secara langsung namun para pelaku pendidikan tidak kurang akal, Mereka mamaksa siswa menggunakan buku tertentu dan penjualan bukunya harus ke tempat tertentu pula. Ada orang yang ditunjuk untuk menjual buku. Secara langsung pelaku pendidikan tidak menjual buku namun lewat tangan orang lain telah tejadi penjualan buku kepada siswa. Yang menjadi kekecewaan saya adalah harga buku yang cukup tinggi. Buku LKS beberapa buah dihargai 300 ribu. Padahal dengan bahan kertas dan jumlah halaman dari tiap bukunya mungkin harganya hanya sekitar 150 ribu.

Apakah boleh guru atau pihak sekolah mengambil untung dari sistem penjualan seperti ini. Dari segi peraturan tidak ada yang dilanggar. Namun harga yang cukup mahal membuat saya merasa berat juga. Namun apalah daya, saya harus mengikuti semuat aturan yang ada, jika tidak, maka anak saya tidak bisa belajar dengan nyaman.

Komersialisi pendidikan itu nyata walaupun nilainya mungkin masih kecil. Masih banyak contoh lain pungutan pihak sekolah kepada siswa yang harganya terkadang terlau mahal dari harga pasaran seperti kegiatan pariwisata dan pelatihan. Apa boleh buat semua tidak dalam kendali. Mau tidak mau saya harus mengikuti harus walaupun berat.



0
0
0.000
2 comments