Konflik Israel- Hamaz Meluas Siapa Yang Rugi

Penyerangan dengan misil oleh kelompok Houthi dari Yaman akan memperluas dan memperlama konflik di Palestina. Namun sebuah analisa dari yahoo.news mengatakan bahwa, kehadiran Houhti menjadi lawan Israel tidak akan melemahkan kekuatan militer Israel karena logistik persenjataan Houthi tidak lebih banyak dan besar dari pada Hamaz dan Hizbullah.

Sebaliknya Israel merasa punya kewenangan untuk melakukan serangan besar-besaran ke wilyah palestina karena mereka merasa dimusuhi dari berbagai pihak. Hal ini membuat Amerika akan mungkin memberikan tambahan kekuatan jika ada indikasi bahwa serangan Houthi dibekingi oleh Iran.

Konflik terbuka antara Iran Israel, atau Amerika Israel tidak mungkin terjadi karena Iran tidak secara terang-terangan atau terbukti membantu Hamaz atau Houthi.

Siapa yang rugi jika konflik meluas dan bertambah lama? Tentu mereka adalah warga sipil palestina. Serangan Israel masih menggunakan serangan udara yang merusak. Target yang diserang adalah daerah sipil. Israel menyerang daerah sipil karena daerah tersebut digunakan untuk bersembunyi anggota Hamaz. Sebuah alasan yang terkesan bisa dibenarkan untuk melakukan serangan membabi buta.

Arab Saudi, Jordan dan negara tetangga Palestina akan semakin rapat menutup pintu mereka , jika benar para milisi Houthi masuk ke Palestina. Karena memang sudah nyata bahwa Saudi Arabia tidak berteman dengan Houthi.

Dukungan internasional terhadap pejuang Hamaz juga tak mungkin dalam bentuk logistik tapi mungkin lebih kepada pendanaan. Ini yang perlu diwaspadai bagi para penyumbang Palestina, kemana bantuan itu berlabuh? Apakah masuk ke Hamaz atau rakyat palestina.

Sebagai kesimpulan, perdamain di Palestina lebih diperlukan daripada perang. Ajakan memberikan sumbangan ke Palestina harus diteliti. Jika sumbangan itu masuk ke Hamaz, kita sedang memperpanjang perang. Jika sumbangan langsung ke rakyat palestina, maka rakyat akan merasakan manfaatnya secara langsung. Jalan damai lebih baik jika masih bisa dilakukan.