Menghitung Kekuatan Pilpres 2024

avatar
(Edited)

Ramai soal pilpress 2024 janganlah membuat kita ribut dan saling memaki karena perbedaan pilihan. Jika demikian kita hanyalah buih dilautan yang tak memberi pengaruh apa-apa terhadap gelombang.

Saat ini ada satu kubu yang memiliki migrasi pendukung Prabowo yaitu kubu Anies. Sementara itu pendukung Jokowi akan memilih Ganjar.

Peta kekuatan politik masih terus berubah dan akan ditentukan siapa cawapres yang akan di pilih oleh masing-masing calon.

Kemenangan Jokowi dan K H Ma'ruf Amin mencapai 55 % di pemilu lalu.Ramai soal pilpress 2024 janganlah membuat kita ribut dan saling memaki karena perbedaan pilihan. Jika demikian kita hanyalah buih dilautan yang tak memberi pengaruh apa-apa terhadap gelombang.

Pasalnya pendukung Prabowo dan Anies yang sisa 45% akan terpecah menjadi dua kelompok. Kelompok loyal pendukung Prabowo berasal dari partai Gerindra. Gerindra memperoleh suara 12.5% di pemilu 2019. Ada masa mengambang yang masih mendukung Prabowo di tahun 2019 yang masih tetap dan diperkirakan yang akan menambah perolehan suara Prabowo.

Sedangkan Anies didukung oleh Nasdem, PKS dan Demokrat. Nasdem memperoleh 8.8% suara, PKS memperoleh 8.1% dan Demokrat memperoleh 7.64% suara. Jika digabung maka suara itu akan menjadi sekitar 24% suara nasional. Dari data ini kemungkinan besar Prabowo akan tersingkir di putaran pertama.

PDIP meraih 19.91 % suara. Pemilu tahun lalu Jokowi didukung Golkar, PDIP , PKB dan Nasdem dan beberapa partai kecil lainya. Jika Ganjar pranowo hanya mengandalkan pendukung PDIP dipastikan Ganjar tidak akan menang di putaran pertama karena suara PDIP hanya sekitar 20%. Oleh karena itu ganjar harus bisa merangkul kembali Golkar dan PKB karena Nasdem sudah keluar dari koalisi.

Dalam statistik seperti ini PDIP sebenarnya masih ragu untuk meyakinkan kemenanganya di tahun 2024. Golkar tidak mau merapat ke PDIP. Sedangkan PKB masih memilih dan memilah antara Prabowo atau Ganjar.

Kunci suara nasional adalah pada basis ormas. Ormas islam yang selalu menjadi rebutan adalah NU. Kemenangan PDIP dengan mencalonkan Jokowi tidak lepas dari sosok K H Ma’ruf Amin yang merupakan ulama panutan di tubuh NU. PDIP harus kembali merangkul NU jika ingin memenangkan pemilihan. Kubu Anies saat ini rajin bergerilya ke pesantren-pesantren untuk mendapat dukungan dari warga NU. Namun warga NU sebenarnya enggan mendukung Anies karena basis masa pendukung Anies boleh dibilang kelompok yang merupakan Islam putihan. Sudah dalam beberapa pemilihan di Indonesia kelompok ini selalu kalah karena sikap mereka yang kurang lembut kepada mereka yang berbeda paham. Namun demikian fakta mengatakan hijrahnya kaum perkotaan ke Islam putihan ini semakin bertambah dengan munculnya ustadz- ustadz sosmed mereka seperti u ...s dan u...h. Ada juga buya ya…..hy… fel...x si… dan lainya. Para pendukung habi..b yang dipermasalkan nasabnya juga menjadi pendukung Anies. Dengan masifnya dakwah sosmed, pendukung jama’ah mereka merambah ke pedesaan.

KelompOk Muhammadiyah menjadi pemilih mengambang. Mereka lebih rasional dalam memilih calon presiden mereka namun ada kecenderungan mereka lebih condong ke Anies dan Prabowo daripada ke Ganjar. Dengan fenomena ini Ganjar tidak bisa terlalu percaya diri dengann tidak mau menggandeng kembali NU.

Kesimpulan
Berdiskusi masalah pilpress bukan dengan emosi karena saya mendukung calon ini dan itu. Namun perlu hati-hati siapa calon yang membawa bangsa ini menjadi lebih baik dan bermartabat. Tidak mengkotak-kotakan dan tidak anti toleransi. Agama sering digunakan sebagai alat politik untuk meraih kekuasaan dan agama juga sering digunakan sebagai alat melegitimasi kekerasan dan sikap anti perbedaan. Pilih yang mana?



0
0
0.000
3 comments
avatar

Ikut komentar, perbedaan memungkinkan kita belajar satu sama lain, karena kita mempergunakan berbagai kekuatan yang berbeda untuk memenuhi tujuan bersama. Hargailah perbedaan. Terimakasih. Salam.

0
0
0.000