Pengusung Khilafah Tak Jujur Secara Intelektual

Saat in walaupun HTI secara resmi telah dibubarkan, bukan berarti gerakan mereka berhenti. Mereka terus melakukan gerakan-gerakan dibawah tanah dengan nama yang berbeda. Mereka melakukan pentrasi ke kampus kampun dan pesantren-pesantren.

Mereka mengadakan seminar dan pengajian yang menggunakan nama aswaja. Mereka tidak berani lagi menggunakan bendera mereka karena masyarakat sudah paham.

Salah satu kegiatan yang terahir dilakukan dan dibubarkan oleh masyarakat adalah kegiatan pengajian di Jawa timur.

Kasi Humas Polres Pasuruan Ipda Bambang Sugeng menjelaskan bahwa pengajian itu adalah kegiatan Multaqo Ulama Aswaja Tapal Kuda 1444 Hijriah. Tampak spanduk pengajian itu tertulis 'Khilafah Mengakhiri Hegemoni Dollar dengan Dinar dan Dirham'.
https://news.detik.com/berita/d-6786369/momen-menegangkan-warga-pasuruan-bubarkan-pengajian-khilafah-eks-hti.

Kegiatan yang menggunakan nama Multaqa bisa jadi berafiliasi dengan kelompok ini. Banyak sekali di youtube channel yang menayangkan kegiatan Multaqa ulama aswaja. Namun anda perlu perhatikan bahwa aswaja mereka tidak sama dengan Aswaja NU.

Dalam sebuah artikel, ketika HTI melakukan penetrasi ke pesantren, mereka terbentur dengan ideologi khilafah yang mereka bawa tak sesuai dengan ajaran para ulama dari kitab-kitab tua di pesantren sehingga para ulama NU menolak mereka.

Khilafah bagi mereka adalah kader terbaik HTI atau pimpinan HTI internasional sedangkan menurut Kyai-kyai NU sesuai dengan kitab ulama , khilafah adalah seorang yang disepakati bersama di Indonesia ya Presiden hasil pemilu, karena pemilu adalah sebuah kesepakatan memilih pemimpin tanpa harus mengadakan peperangan atau pemberontakan.

Melalui Multaqa Ulama Aswaja yang diselenggarakan LKU HTI serentak di beberapa daerah dengan mengusung tema besar Khilafah Ajaran Aswaja, HTI melakukan penyesatan opini serta mengaburkan makna khilafah menurut ulama Aswaja yang terdapati dalam kitab-kitab mereka. Langkah HTI ini termasuk kejahatan intelektual karena mereka tidak amanah/tidak jujur membawa ilmu para ulama.
https://www.harakatuna.com/khilafah-ajaran-aswaja-valid-kah.html

Inilah langkah mereka menyesatkan umat. Mendoktrin bahwa khilafah adalah kewajiban namun mengabaikan pendapat ulama-ulama dalam kitab-kitab tua. Dengan demikian, kyai-kyai pesantren bukan tanpa dasar ketika mereka menyetujui pembubaran HTI karena mengancam kedaulatan negara Indonesia. Dari awal mereka tidak jujur secara intelektual.


pic : https://www.orangesmile.com/travelguide/indonesia/country-maps.htm



0
0
0.000
2 comments